TIMORDAILYNEWS.COM – Sebanyak 40 warga Belu sangat beruntung memperoleh kesempatan dilatih keterampilan menjahit dari Pemkab Belu.
Pelatihan tersebut merupakan Pelatihan Kerja dan Produktivitas Kerja Melalui Pelaksanaan Pelatihan Menjahit Berdasarkan Kompetensi.
Tak hanya dilatih keterampilan menjahit, para peserta juga mendapatkan bantuan modal usaha berupa mesin jahit, mesin obras, dan delapan jenis kain.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Belu Dra. Freny Sumantri Taolin di Aula Hotel Paradiso Atambua, pada Sabtu (15/6/2024).
Adapun pelatihan menjahit Angkatan Pertama ini diikuti oleh 40 peserta yang dibagi menjadi dua angkatan, yakni masing-masing sebanyak 20 peserta.
Ketua Dekranasda Kabupaten Belu, Dra. Freny Sumantri Taolin saat membuka mengapresiasi upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Belu dalam menyelenggarakan pelatihan ini.
“Semoga kegiatan ini menimbulkan efek positif bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Belu,” ujar Freny Sumantri Taolin.
Ia menekankan peran Dekranasda Kabupaten Belu sebagai mitra Pemerintah Daerah dalam mendukung kemandirian ekonomi daerah, terutama melalui peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat serta peningkatan kesempatan kerja dan usaha di bidang keterampilan menjahit.
“Salah satu tugas pokok Dekranasda adalah meningkatkan kemampuan teknis produksi, peningkatan mutu, dan desain produk melalui pelaksanaan bimbingan teknis, pendampingan tenaga/desainer, serta membangun kemitraan dan menciptakan wirausaha baru,” jelasnya.
Bunda Freny juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Belu melalui Dinas Koperasi, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Belu atas penyelenggaraan pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja ini, yang melibatkan 40 peserta dalam pelatihan menjahit berdasarkan unit kompetensi ini.
“Pelatihan ini sangat mulia karena menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten. Sebagai mitra Dekranasda Kabupaten Belu, kami akan bekerja sama dengan para penjahit dalam upaya meningkatkan mutu dan desain produk serta meningkatkan kemampuan manajemen usaha,” katanya.
Bunda Freny berharap agar kegiatan pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam untuk meningkatkan kompetensi penjahit, memperluas lapangan kerja, dan membuka usaha sendiri dalam rangka meningkatkan kemandirian ekonomi daerah dan keluarga.
Untuk diketahui, selain pelatihan peserta juga mendapatkan bantuan peralatan sebagai modal usaha bagi seperti mesin jahit, mesin obras, dan delapan jenis kain. (*/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)