Alor Keluar Dari Daerah Tertinggal
TIMOORDAILYNEWS.COM- Kabupaten Alor yang selama ini menyandang status sebagai daerah tertinggal, namun akhirnya berhasil keluar dari predikat itu bersama sejumlah Kabupaten lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kabupaten Alor resmi keluar dari status daerah tertinggal, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 490 Tahun 2024 tentang Daerah Tertinggal yang Terentaskan Tahun 2020-2024.
Status tersebut tertuang dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Abdul Halim Iskandar.
Sesuai Lampiran Keputusan yang diterbitkan Kemendes RI, Kabupaten Alor bersama enam kabupaten lainnya, yakni Kabupaten Kupang, Sumba Barat, Sumba Timur, Manggarai Timur, Rote Ndao, dan Kabupaten Belu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil terentaskan dari kategori daerah tertinggal selama periode 2020-2024.
Kepala Bapelitbang Kabupaten Alor, Melky Bely yang dikonfirmasi Timordailynews.com di Kantornya pada Senin (30/09/2024) membenarkan hal tersebut.
Menurut Melky, dirinya juga telah menerima informasi ini, dan ini merupakan suatu upaya kemajuan daerah ini. Karena tentunya Kabupaten Alor telah memenuhi indikator-indikator untuk keluar dari daerah tertinggal.
Kendati demikian, Melky berharap agar kebijakan afirmasi untuk tiga tahun ke depan dari tahun 2025-2027 tetap diperhatikan.
“Dalam klausul pasal 2 disebutkan untuk daerah tertinggal tetap mendapat pembinaan untuk 3 tahun ke depan. Saya harap ini sebagai perhatian untuk afirmasi,”ungkap mantan Asisten 3 Alor ini.
Menyinggung tentang data jumlah kemiskinan ekstrim di Kabupaten Alor, Melky menjelaskan, untuk Kabupaten Alor masih ada 2 persen lebih. Dan ini menjadi tugas kita bersama.(oktomanehat).***
