TIMORDAILYNEWS.COM, KUPANG – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Anti SARA (AMPAS) menggeruduk Mapolda NTT, Rabu (2/6/2021) siang.
Aksi massa dilakukan setelah sehari sebelumnya laporan mereka terkait dugaan ujaran bermuatan SARA oleh Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe ditolak dengan alasan tidak ada personil tim cyber Polda NTT.
Aliansi mahasiswa tersebut adalah gabungan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), PMKRI Cabang Kupang, ITAKANRAI, PERMASNA, PERMAI, HM3T, IMMALA Kupang.
Pantauan Timordailynews.com, Massa AMPAS sempat menggeruduk POLDA NTT dari 11.00 WITA sampai 16.00.
MasSa aksi AMPAS menuntut agar laporan kasus SARA yang diucapkan Ketua DPRD Kota Kupang Yeskiel Loudoe segera diterima Polda NTT.
Melalui perwakilan AMPAS yakni, Rino Sola(PMKRI), Ikhwan Sahar (PMII) dan laporan kemudian diserahkan ke pihak Polda NTT dalam hal ini SKPT Polda NTT.
Melalui konsultasi yang alot dan panjang laporan akhirnya laporan tersebut diterima secara resmi oleh POLDA NTT.
Masa AMPAS terus melakukan aksi di depan pintu masuk POLDA NTT sambil menunggu konformasi laporan yang diantar oleh perwakilan AMPAS.
Masa aksi nyaris memblokade jalan jenderal Soeharto.
Akhirnya laporan tersebut diterima dengan Nomor LP: LP/B/158/V/RES./2021/SPKT.
Laporan tersebut langsung diantar ke bagian DIRKRIMUM Polda NTT untuk ditelaah lebih dan ditindaklanjut. (nel/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)
Laporan Wartawan : Kornelis Bria
Editor : Okto M