TIMORDAILYNEWS.COM – Bupati Belu, dr. Agus Taolin dan Menteri Muda Bidang Seni dan Budaya Timor Leste, Jorge Soares Cristovao bertemu dengan di Rumah Jabatan Bupati Belu, Sabtu (16/09/2023).
Pertemuan kedua pejabat beda negara ini membahas potensi kerja sama budaya di wilayah perbatasan RI-RDTL, Kabupaten Belu.
“Kami berterima kasih kepada Menteri Muda Seni Budaya dan Mensesneg Timor Leste bersama rombongan yang sudah berkunjung untuk berbicara kerja sama antar kedua negara (Kabupaten Belu, Red) terkait pelaksanaan even-even budaya yang melibatkan warga eks Timor-Timur di Kabupaten Belu,” kata Bupati Agus Taolin.
Menurutnya, Kabupaten Belu (Indonesia, Red) dan Timor Leste memiliki banyak kesamaan dari aspek budaya dan adat istiadat. Karenanya, dalam obrolan tersebut juga dibahas kerjasama dengan sejumlah Kabupaten dikawasan Timor Barat, seperti Kabupaten Belu, Malaka, TTU dan Kabupaten Kupang.
“Kami menyambut baik kegiatan ini dan mudah-mudahan melalui even budaya ini bisa mempererat hubungan kekerabatan masyarakat antar kedua negara. Secara teknis kami akan mempersiapkannya agar warga eks Timor-Timor disini ikut menyukseskan even festival pertukaran budaya di Timor Leste pada bulan oktober mendatang,” ungkap Bupati Belu.
Sejauh ini hubungan masyarakat kedua negara di kawasan perbatasan ini sangat kondusif. Hal itu ditandai dengan berbagai pelaksanaan even festival yang selalu melibatkan warga dua negara, serta berbagai kegiatan kekeluargaan seperti adat istiadat dan pesta.
“Kegiatan budaya seperti ini harus terus dikembangkan dikawasan ini untuk memperat ikatan kekeluargaan antara warga eks Timor-Timur di Atambua dan Warga Timor Leste,” tandas Bupati Agus Taolin.
Pada kesempatan itu juga, Menteri Muda Bidang Seni dan Budaya Timor Leste, Jorge Soares Christovao mengatakan, pihaknya sudah melakukan penjajakan kerjasama sebelumnya dengan Bupati Malaka, TTU dan Bupati Kupang terkait dengan pelaksanakan even budaya di Timor Leste pada bulan Oktober mendatang.
“Kita akan selenggarakan even pertukaran budaya yang melibatkan Indonesia, dalam hal ini dengan masyarakat yang berada diwilayah perbatasan kedua negara. Secara khusus juga kita melibatkan saudara-saudari kita warga eks Timor-Timur yang ada di wilayah Indonesia khususnya ditiga kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste yaitu Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara, termasuk Kabupaten Kupang,” jelas Jorge Soares.
Menteri Muda Bidang Seni Budaya ini menegaskan bahwa kegiatan ini jauh dari dinamika politik, karena kita menginginkan agar budaya kita di Pulau Timor dan Timor Leste ini dapat kita tumbuhkkembangkan, demi memperkuat hubungan kekerabatan yang sempat tercerai berai akibat perselisihan politik waktu lalu. Oleh karena itu kami dari Kementerian Bidang Seni dan Budaya Timor Leste datang berkunjung dan menemui Bupati Belu untuk menyampaikan maksud tersebut.
“Kita akan melakukan kegiatan seni dan budaya untuk mempersatukan kembali saudara-saudara kita, sekaligus memperkuat komunikasi antara masyarakat yang ada dikawasan perbatasan ini, supaya kerja sama kita kedepan semakin baik dan lancar,” tandasnya.
Jorge Soares juga berpesan agar warga yang berada diperbatasan tidak lagi melihat masa lalu, karena semuanya sudah berakhir. Kita lebih mengutamakan masa depan yang lebih baik untuk kepentingan masyarakat kedua negara di kawasan perbatasan ini.
“Mari kita bangun kembali persaudaraan ini lewat kegiatan-kegiatan seni dan budaya di perbatasan. Karena berbicara budaya itu tidak ada batasnya. Negara boleh ada batas, tapi budaya kita tidak ada batas bagi kedua negara ini, karena kita masih bersaudara, kita masih kakak adik dan kita masih keluarga. Sehingga lewat even budaya dan seni ini kita akan memperkuat kembali hubungan persaudaraan ini,” pungkasnya. (Prokopimbelu/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)