TIMORDAILYNEWS.COM – Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH., FINASIM menerima Penghargaan Pos Kupang Award Peduli Stunting. Penganugerahan penghargaan tersebut akan berlangsung di Harper Hotel Kupang, Senin, 2 Oktober 2023 sore ini, pukul 17.00 wita.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Program Stunting Award merupakan program kerja Tribun Network seluruh Indonesia dan Pos Kupang untuk mengapresiasi upaya keras lembaga-lembaga pemerintahan dan non-pemerintahan yang telah berperan aktif dalam mengatasi masalah stunting diwilayah NTT.
Penghargaan Pos Kupang Award Peduli Stunting juga diberikan kepada Bupati Rote Ndao, Bupati Sikka, Bank NTT, Kapolresta Kupang Kota, Yayasan Sumur 83, Brigjen Pol Hery Sulistianto, KSP Kopdit Pintu Air, Korem 161 Wirasakti, PT. PLN NTT, dan Penjabat Walikota Kupang.
Program kerja stunting ini digagas untuk mengapresiasi lembaga-lembaga pemerintahan dan non-pemerintahan yang telah aktif dalam upaya pengurangan stunting. Program inisiatif Pos Kupang ini juga telah mendapatkan dukungan luar biasa dari berbagai sektor, baik pemerintahan maupun swasta.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk pertemuan dan dialog antara pemimpin daerah, baik Penjabat Gubernur, Penjabat Walikota, Kapolda, hingga perwakilan dari BKKBN, dengan sejumlah pejabat lainnya. Sehingga diharapkan dapat memperkuat upaya bersama dalam penanganan stunting.
Bupati dokter Agus Taolin pada kesempatan itu mengatakan, kasus stunting di Kabupaten Belu saat ini sudah mencapai 11,1 persen dari target 14 persen secara nasional.
“Dan, tiga tahun yang lalu angka stunting mencapai kurang lebih 20 persen, tetapi secara gradual terus menurun. Di tahun 2024 kita menargetkan angka stunting turun dibawah dua digit atau dibawah 10 persen,” ucapnya.
Bupati Belu juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pos Kupang atas penghargaan terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Belu.
“Atas nama rakyat Belu saya menyampaikan Terima kasih kepada Pos Kupang yang sudah mengundang kami untuk memberikan apresiasi terhadap kerja-kerja kami di lapangan, baik oleh Pemerintah, kader PKK terutama kader-kader posyandu dan juga lembaga-lembaga swasta yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Belu,” ujar Bupati Belu.
Ia juga menyampaikan, pencapaian ini tentunya atas kerja kolaborasi bersama dengan kualitas kerja yang terukur di posyandu.
“Dari berbagai sisi kita berkolaborasi dengan berbagai stakeholder sehingga angka stunting di Kabupaten Belu bisa terus menurun,” ungkap Bupati Agus
Selain itu, kata dia, sebanyak 452 lebih Posyandu di Kabupaten Belu sebelumnya standar pengukuran di setiap Puskesmas tidak sama.
“Hari ini seluruh Posyandu di Kabupaten Belu sudah menggunakan timbangan Antropometrik atau timbangan digital, serta kerjasama berbagai stakeholder dalam memberikan makanan tambahan, termasuk menggunakan 8% anggaran dana desa untuk ketahanan pangan,” jelas Bupati Belu.
Tambah Bupati, bahwa di situlah yang membuat kinerja penanganan stunting di Belu terukur. Sehingga disetiap puskesmas kita minta kepada Bidan, Perawat dan Dokter, agar memulai 1000 hari kehidupan dari sana.
“Jadi sumbernya mulai dari hulu ke hilir kita perhatikan betul dan puji Tuhan, sejak tiga bulan kita memimpin, masyarakat Belu hanya cukup menunjukkan KTP untuk mendapatkan pelayanan pengobatan gratis di fasyankes rujukan di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (Prokopimbelu/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)
