Belu, News  

Demi Bertahan Hidup dan Pulsa Data Anak Sekolah, Ibu ini Jualan Sayur Kol 

Demi Bertahan Hidup dan Pulsa Data Anak Sekolah, Ibu ini Jualan Sayur Kol 
Yasinta Bete, Ibu Rumah tangga dari desa yang berjualan Sayur Kol

TIMORDAILYNEWS.COM.ATAMBUA – Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini tak hanya menimbulkan darurat kesehatan, tetapi juga telah menimbulkan kesulitan secara ekonomi.

Berbagai cara harus dilakukan untuk tetap bertahan hidup di masa sulit ini. Seperti halnya yang dilakukan Yasinta Bete, ibu rumah tanggal asal Desa Lawalutolus, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu ini.

Yasinta harus berjualan sayur kol di pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarga, juga untuk memenuhi kebutuhan biaya pulsa data anak-anaknya yang sudah sejak lama mengikuti program belajar dari rumah alias sekolah online.

Baginya, kebutuhan pulsa data untuk sekolah online adalah ketubuhan yang harus dipenuhi meski sedang dalam kesulitan.

Hasil penjualan sayur kol itu tidak seberapa lantaran ada pembatasan operasional pasar semenjak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mengakibatkan pasar ditutup lebih awal.

“Penghasilan kami turun karena terbatasnya jam kerja operasional di pasar.  Banyak yang belum laku terjual, pasar sudah tutup,” ungkapnya ketika ditemui media ini di Pasar Halilulik,  Kamis (15/7/2021).

Menurutnya, meski penghasilan tak seberapa, dirinya terus menjual karena hanya dengan cara itu, bisa memenuhi kebutuhan hidup sekaligus untu biaya sekolah online anak-anaknya.

“Dengan adanya jualan ini bisa membantu kebutuhan hidup rumah tangga dan juga kebutuhan anak sekolah. Hasil jual ini bisa membantu untuk isi pulsa data kepada anak sekola yang belajar online,” katanya.

Dikatakannya, hampir semua pedagang di Pasar Halilulik mengeluh karena barang belum habis terjual, pasar sudah harus ditutup.

Dirinya berharap, pemerintah mengambil langkah yang bijaksana untuk membantu perekonomian warga. Termasuk membantu meringan biaya pulsa data untuk anak-anak sekolah.

“Anak-anak sekarang hanya belajar dari rumah. Mohon bantuan pemerintah untuk membantu biaya pulsa karena sangat memberatkan kami. Kami para orang tua mengeluhkan hal ini. Mohon perhatian pemerintah,” pungkasnya. (veg/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *