News  

Dua Tahun Kepemimpinan Dokter Agus Taolin dan Doktor Alo Haleserens, Terus Berbenah Bekerja Lebih Baik

Dua Tahun Kepemimpinan Dokter Agus Taolin dan Doktor Alo Haleserens, Terus Berbenah Bekerja Lebih Baik
Bupati Belu, dokter Agus Taolin dan Wabup Doktor Alo Haleserens didampingi sejumlah pimpinan OPD memberikan pernyataan pers terkait dua tahun kepemimpinannya di Ruang Rapat Bupati Belu, Rabu 26 April 2023/ foto by Edy Bau

TIMORDAILYNEWS.COM – Hari Rabu tanggal 26 April 2023 genap dua tahun dokter Agus Taolin dan doktor Alo Haleserens memimpin Rai Belu tercinta.

Dalam kurun waktu dua tahun ini, banyak hal yang telah dilakukan kepemimpinan yang mengusung semangat perubahan ini namun banyak hal juga yang belum dilakukan.

Pun ada target yang sudah tercapai, ada yang membutuhkan effort lebih untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Sejak awal dilantik oleh Gubernur NTT pada 26 April 2021 silam, kepemimpinan dokter Agus Taolin dan doktor Alo Haleserens telah berkomitmen untuk bekerja nyata dan terukur demi mewujudkan visi Masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif.

Perwujudan visi pembangunan tersebut melalui lima misiĀ  antara lain; 1. Meningkatkan Pembangunan Bidang Kesehatan dan Pendidikan. 2. Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif. 3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur wilayah dan kawasan perbatasan yang berbasis tata ruang dan lingkungan hidup.

4. Reformasi Birokrasi berbasis teknologi informasi, 5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah berlandaskan budaya lokal.

Geliat pembangunan selama 2 tahun kepemimpinan yang terkenal dengan tagline SEHATI ini tentunya dirasakan oleh Masyarakat Rai Belu.

Dan memang, tak sedikit apresiasi yang diperoleh Pemkab Belu selama kepemimpinan ini, baik oleh masyarakat maupun oleh pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga terkait.

Capaian pembangunan yang digalakkan selama kepemimpinan ini tak cukup dengan melihat berbagai penghargaan yang diterima atau sekadar mendengar komentar satu atau dua warga tetapi harus dilihat secara menyeluruh.

“Kita mengukur sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan baik oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten,” kata Bupati Belu dokter Agus Taolin kepada wartawan di ruang rapat Bupati Belu, Rabu 26 April 2023.

Dua tahun kepemimpinan ini menjadi momentum yang tepat untuk mengevaluasi, melihat kembali apa saja yang telah dilakukan, apa saja yang perlu diperbaiki, ditingkatkan dan apa yang harus dilakukan ke depan di sisa masa jabatan untuk menunaikan janji dan komitmen pembangunan kepada masyarakat.

“Dan evaluasi itu bukan setahun sekali, dua tahun sekali tetapi kita selalu koordinasi untuk evaluasi dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan,” ujar Bupati Belu dokter Agus Taolin.

Bahwa untuk melakukan evaluasi, menilai capaian pembangunan di daerah ini mesti dilihat dari target yang telah ditetapkan dalam Peraturan daerah (Perda) Belu tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.

“Kalau bicara evaluasi, yang kita evaluasikan adalah capaian dan pembandingnya. Artinya harus ada sesuatu yang sudah ditetapkan dan hasil yang sudah kita capai sekarang.

Dasar kita melakukan evaluasi ini adalah Perda RPJMD. Jadi ketika ditanya ini targetnya dari mana? adanya di Perda RPMJD. Kita terstruktur dan sesuai aturan,” jelas Sekda Belu Johanes Andes Prihatin, M.Si yang turut hadir.

Menurut Sekda, di dalam Perda Belu tentang RPJMD, ada target capaian yang bisa diukur dalam dua tahun dan ada beberapa indikator besar yang memang capaiannya itu tidak dalam jangka waktu satu atau dua tahun, tetapi secara holistik, setelah RPJMD itu selesai.

Berikut ini progres pembangunan berdasarkan target dan realisasi selama dua tahun kepemimpinan Bupati dokter Agus Taolin dan Wabup doktor Alo Haleserens yang dipaparkan langsung Bupati Belu, dokter Agus Taolin, SpPD.,KG-EH, FINASIM ;

1. Jamkesda-Kesehatan Gratis : Target di tahun 2021 sebesar 85 persen, realisasi 98,1 persen. di tahun 2022 target 95 persen, realisasi 100 persen.

2. Penanganan stunting, target di tahun 2021 dari 21,2 persen turun menjadi 17,9 persen. target tahun 2022 17 persen, realisasinya 13, 7 persen.

3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), target di tahun 2021 62,68 persen, realisasinya 62,77 persen. Target tahun 2022 63,23 persen, realisasi 63,22 persen.

4. Pertumbuhan ekonomi, target di tahun 2021 0,4 persen, realisasi 1,75 persen. Target tahun 2022 1,25 persen, realisasi menjadi 3, 19 persen.

5. Penduduk miskin, target tahun 2021 15,37 persen, realisasi 15,68 persen, target tahun 2022 14,84 persen, realisasi 15,28 persen

6. Rumah tangga dengan akses terhadap air minum layak, target tahun 2021 30,19 persen, realisasi 31,73 persen. Target tahun 2022 31,96 persen, realisasi 31.19 persen.

7. Indeks Kualitas Lingkungan, Target tahun 2021 71,4 persen, realisasi 70,38, target tahun 2022 71,81 persen, realisasi 68, 82 persen.

8. Indeks Kepuasan Masyarakat, target tahun 2021 88,64 persen, realisasi 88,84 persen, target tahun 2022 88,73 persen, realisasi 89,77 persen.

Dari 8 capaian pembangunan yang dipaparkan ini, pelayanan kesehatan gratis merupakan program yang jauh melampaui target. Program ini memang merupakan program unggulan dari Paket SEHATI dalam pertarungan pilkada 2020 lalu sehingga berhasil menumbangkan calon Petahana yakni Willy Lay dan Ose Luan.

Sejak tahun pertama di tahun 2021, capaian program ini sudah mendapai 98 persen. Hal inilah yang membuat Kabupaten Belu meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) atau Cakupan Kesehatan Semesta melalui Program Kesehatan Gratis.

“Kesehatan itu program prioritas. Belu berhasil karena bupatinya seorang dokter. Ada yang bilang kita boros anggaran, tidak seperti itu. UHC kita berbeda dengan di daerah lain, kita menyiapkan juga anggaran untuk semua segmentasi. Dalam kondisi apapun, selama pasien itu berKTP Belu pasti gratis. Dan bisa berobat di seluruh rumah sakit di Indonesia,” jelas Kadis Kesehatan Belu, drg. Ansila Eka Mutty dalam kesempatan itu.

Keberhasilan di bidang kesehatan ini tidak lantas membuat pemerintahan ini melupakan sektor atau bidang lain, menurut Bupati Taolin, bidang-bidang lain yang tetap menjadi perhatian pemerintah sesuai visi dan misi pembangunan Kabupaten Belu dalam Perda RPJDM 2021-2026.

Keberhasilan lainnya adalah menurunkan angka stunting. Pada tahun 2021, Pemkab Belu berhasil menekan angka stunting menjadi 17,9 persen dan di tahun 2022 angka stunting tersisa 13,7 persen, dan pada Bulan Februari 2023, angka ini sudah turun lagi menjadi 11,9 persen.

“Kita akan terus berusaha, berupaya keras untuk menekan angka stunting ini di bawah dua digit,” kata Bupati Taolin.

Yang menggembirakan adalah angka pertumbuhan ekonomi sangat signifikan. Pada tahun 2021, pertumbuhan ekonominya mencapai 1,75 persen sementara di tahun 2022 naik menjadi 3, 19 persen.

Sedangkan capaian yang belum mencapai target adalah Indeks pembangunan manusia dan Indeks Kualitas Lingkungan.

Menurut Wakil Bupati Belu, DoktorĀ  Alo Haleserens, kepemimpinan AT-AHS sangat obyektif menyajikan data capaian program pembangunan selama dua tahun memimpin, ada yang mencapai target namun ada yang belum.

Karena itu, butuh dukungan dari seluruh elemen dan stakeholder di Rai Belu agar apa yang ditargetkan, apa yang dicita-citakan dapat diwujudkan di masa kepemimpinan ini.

“Pekerjaan kita bukan terhenti di dua tahun ini, Kita akan terus berbenah, bekerja lebih baik lagi. Mohon dukungan dari semua, Kita tetap bekerja terukur dan sesuai aturan,” ujar Bupati Taolin. (TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *