News  

Kehadiran Pasar Tradisional Sabete Jawab Kerinduan Warga, Bupati dan Wabup Belu Prioritaskan Air, Jalan Juga Listrik

Bupati Belu, dokter Agus Taolin dan Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens berkesempatan memantau aktivitas perdagangan di pasar
Bupati Belu, dokter Agus Taolin dan Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens berkesempatan memantau aktivitas perdagangan di pasar

TIMORDAILYNEWS.COM – Kehadiran Pasar Tradisional Sabete, Desa Persiapan Manleten Timur, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu benar-benar menjawab kerinduan warga perbatasan RI-RDTL.

Pasar Tradisional Sabete ini telah mulau digunakan para pedagang dan aktivitas jual beli di pasar ini sudah mulai terlihat.

Bupati Belu, dokter Agus Taolin dan Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens berkesempatan memantau aktivitas perdagangan di pasar ini pada Sabtu 15 Juli 2023.

Bupati dan Wabup Belu didampingi, Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Kaban Kesbangpol, Dirut PDAM, Kabag Prokopim dan Pj. Kades Manleten Timur.

Bupati Belu pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang sudah memperhatikan daerah ini.

“Hari ini saya bersama Wakil Bupati dan beberapa pimpinan OPD datang untuk melihat dari dekat aktivitas di kawasan Pasar Sabete. Patut kita menyampaikan terima kasih banyak kepada Bapak Presiden Jokowi Widodo dan Gubernur NTT yang sudah berkordinasi untuk membangun Pasar Tradisional ini,” ucapnya.

Kehadiran Pasar Tradisional Sabete ini, ungkap Bupati Belu, sebagai tempat untuk berusaha dan tempat mencari uang, agar supaya kehidupan kita lebih baik lagi. Oleh karena itu kami datang di tempat ini untuk melihat dari dekat bapak ibu yang berdagang dan masih memakai tenda-tenda di luar.

“Mudah-mudahan ke depan kita bisa menata lebih baik bersama pemerintah desa, kecamatan dan, dinas terkait. Di sini sudah ada fasilitas yang dibangun seperti air bersih dan listrik, dan yang kurang akan kita koordinasikan. Saya minta kerja sama antara pedagang dan pengelola pasar. Jaga fasilitas ini dengan baik dan bersihkan setelah berjualan, termasuk iuran,” imbuh Bupati.

Disampaikan pula, kehadiran pemerintah di sini adalah untuk mengaktifkan kegiatan ekonomi masyarakat di kawasan perbatasan ini. Selain perioritas untuk masyarakat lokal, Bupati dan Waup Belu juga datang ke sini untuk mendengar dan melihat langsung apa yang dialami oleh masyarakat yang berdagang di sini.

“Kita harapkan masyarakat dapat memanfaatkan ruangan yang masih kosong disini. Terkait keluhan atau apa yang mau di butuhkan, terutama jalan, air bersih dan listrik, termasuk manejemen dan kebersihan pasar akan kita tindaklanjuti,” ujar Bupati Belu.

Wabup Belu, doktor Alo Haleserens berharap, bangunan yang sudah bagus ini jangan dicoret-coret tetapi dijaga untuk kebaikan bersama.

“Kita harapkan kepada bapak dan mama agar setelah jualan, tempat ini langsung dibersihkan dan sampah yang terkumpul dapat dibuang pada tempat yang sudah disediakan,” pinta Wabup Belu.

Sebelumnya, Kadis Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Belu, Fransiskus Xaverius Asten, S.Sos melaporkan bahwa gedung bangunan di Pasar Sabete telah selesai dibangun pada tahun 2022.

“Sebelum diaktifkan, kita sudah mendesain pembagian tugas di pasar, seperti petugas kebersihan dan keamanan. Sedangkan lokasi parkir kita serahkan kepada pihak pemerintah desa untuk mengelola,” katanya.

Kadis Frans Asten juga mengaku meminta dukungan kepada pihak TNI dan Polri untuk membantu mengidentifikasi kembali para pedagang serta meminta dukungan untuk menjaga aset bangunan dilokasi pasar yang lama.

“Kita harapkan agar sebelum penyerahan kembali aset ini ke Pemda, saya minta dukungan agar aset yang ada tolong dijaga dengan baik,” tandasnya.

Ia menambah, minat pedagang ikut meningkat setelah berpindah ke lokasi yang baru. Dari sebelumnya 108 meningkat menjadi 230. Lapak yang tersedia sebanyak 108 yang sudah terisi, sedang Ruko sebanyak 16 kamar belum terisi karena masih terkendala listrik.

“Oleh karena itu hari ini kita juga menghadirkan PLN agar sama-sama mencari solusi untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada demi peningkatan ekonomi masyarakat. Di Pasar Sabete juga tersedia fasilitas kamar mandi dan wc, tempat berdoa khusus bagi warga muslim dan tempat menyusui,” terang Kadis Fransiskus.

Febriana Olo, mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati Belu bersama jajaran yang sudah menjawab keinginan dan kerinduan masyarakat akan hadirnya lokasi pasar dan bangunan yang representatif.

“Secara keseluruhan, apa yang kami keluhkan selama ini sudah terjawab. Kami juga mengharapkan agar jalan utama menuju pasar, listrik dan air dapat dioptimalkan, termasuk kebersihan dan manajemen penagihan karcis,” imbuh Warga Manleten, Febri Olo.

Usai peninjauan, Bupati dan Wabup Belu bersama rombongan langsung melakukan survei terhadap sumber mata air We Has untuk dialirkan ke lokasi Pasar Sabete. (Prokopimbelu/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *