Kilas Balik Pilkada Belu,  Cypri Temu Pernah Bilang Janji Tata Kelola Birokasi Paket Sahabat Sejak Tahun 2015 Tak Terpenuhi

Kilas Balik Pilkada Belu,  Cypri Temu Pernah Bilang Janji Tata Kelola Birokasi Paket Sahabat Pada Pilkada Belu 2015 Tak Terpenuhi
Kilas Balik Pilkada Belu,  Cypri Temu Pernah Bilang Janji Tata Kelola Birokasi Paket Sahabat Pada Pilkada Belu 2015 Tak Terpenuhi

TIMORDAILYNEWS.COM – Cypri Temu, Anggota DPRD Belu yang pernah menjadi calon wakil bupati Belu pada Pilkada Belu 2015 menilai Janji Willy Lay dari Paket Sahabat untuk tata kelola birokrasi tak terpenuhi alias tak pernah ditepati.

Penilaian itu diungkapkan Cypri Temu ketika diwawancarai media the east pada tahun 2020 jelang pilkada. Meski dulu habis-habisan melawan Willy Lay, kini Cypri Temu merupakan salah satu orang yang mati-matian mendukung Willy Lay di Pilkada 2024.

Pernyataan Cypri Temu ini menjadi relevan karena saat ini sedang pada momentum pilkada 2024, Willy Lay kembali mencalonkan diri sebagai calon bupati Belu dengan tagline sahabat sejati meski telah gagal pada pilkada Belu 2020 dengan menggunakan tagline Sahabat Jilid 2.

Sebagaimana diberitakan media the east, salah satu calon Wakil Bupati Belu pilkada 2015, Cyprianus Temu saat dikonfirmasi awak media ini, Jumat (30/10/2020) membenarkan hal tersebut bahwa paket Sahabat dalam debat calon tahun 2015 lalu pernah memaparkan hal tersebut.

“Benar waktu itu dalam debat. Kita dikasih materi terkait tata kelola pemerintahan, terus Merit System yang mau dijalani kalau terpilih,” ujarnya.

Paket sahabat, kata Cypri Temy, waktu itu bertekad untuk menempatkan orang pada posisi dan keahliannya di mana orang teknik ditempatkan pada bagian teknik, orang pertanian ditempatkan pada pertanian.

“Sayangnya setelah terpilih 5 tahun, sistem ini tidak dipakai. Mudah-mudahan dalam debat kali ini tahun 2020 tidak dibuat lagi janji-janji manis yang kemudian tidak bisa terpenuhi,” tandas Cypri Temu.

Dalam catatan media the east, setidaknya ada 5 misi yang dipaparkan paket Sahabat pada tahun 2015 yang lalu. Salah satunya melakukan penataan birokrasi daerah dan berkomitmen pada penegakan hukum guna mewujudkan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan tidak korupsi.

Misi penataan birokrasi ini juga ternyata menjadi salah satu program utama yang harus dilakukan oleh pasangan Willybrodus Lay dan Drs JT Ose Luan pada Pilkada 2015 lalu.

Dalam program utama itu ada 2 point penting yang mau diwujudkan yakni menata birokrasi yang bersih, sehat dan menciptakan iklim birokrasi yang nyaman, demi optimalisasi kerja serta pelayanan masyaraka serta mencegah human traficking dan TKl legal.

Dalam pernyataan paket Sahabat yang dipaparkan Willybrodus Lay didampingi Drs JT Ose Luan di Gedung Wanita Betelalenok Atambua 2015 lalu dijelaskan bahwa menata birokrasi yang ada di Kabupaten Belu dengan terlebih dahulu dimulai dari pemimpinnya.

“Program yang terakhir, tata kelola birokrasi. Tata kelola birokrasi harus dimulai dari pemimpinnya. Pemimpin kita harus jujur, disiplin, transparan, akuntabel, tanggung jawab dan bebas KKN,” pungkas Willy Lay.

Selanjutnya terkait perencanaan Birokrasi, Paket Sahabat berjanji akan melaksanakannya sesuai kualifikasi dan kompetensi.

“Perencanaan birokrasi berdasarkan kualifikasi dan kompetensinya. Orang tepat pada tempat yang tepat,” tandas Willy Lay.

Pada pilkada Belu 2015 terdapat 5 misi yang dipaparkan oleh paket Sahabat yakni meningkatkan kualitas SDM Belu, pembangunan dan pemberdayaan ekonomi, pembangunan infrastruktur daerah secara umum dan khususnya sebagai wilayah perbatasan, melakukan penataan birokrasi daerah dan komitmen pada penegakan hukum guna mewujudkan pemerintahan yang bersih, berwibawa dan tidak korupsi dan menata budaya dan kearifan lokal Belu.

Di Pilkada 2024, Willy Lay maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Vicente Hornai dan kembali mengusung visi dan misi yang hampir sama seperti tahun 2015 silam.

Visinya antara lain, Belu yang Berkualitas, Mandiri, Harmonis, Demokratis, dan Berbudaya.

Adapun lima misi yang diusung oleh Paket Sahabat Sejati  itu salah satunya adalah Penataan birokrasi daerah dengan komitmen terhadap penegakan hukum untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.

Dalam debat paslon Pilkada Belu 2024 pada Sabtu 19 Oktober 2024 lalu, calon bupati nomor urut 3, Servas Serbaya Manek secara terang-terangan menyebutkan bahwa Willy Lay gagal total menjadi Bupati Belu tahun 2016-2021 dan telah mewariskan beban masalah untuk pemerintahan sekarang juga pemerintahan yang akan datang. (*/theeast/tim)

Artikel ini sebelumnya telah tayang di theeast.co.id dengan judul : Janji Tata Kelola Birokasi Paket Sahabat Pada Pilkada Belu 2015 Dinilai Tak Terpenuhi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *