Korban Pemilu 2019, Anggota PPS di Kecamatan Lamaknen Selatan Perbatasan RI-RDTL Terjatuh dan Pingsan saat Pleno Rekapitulasi
TIMORDAILY.COM, ATAMBUA – Kabar tentang adanya penyelenggara pemilu seperti anggota KPPS dan PPS atau PPK pada pemilu 2019 yang sakit maupun meninggal dunia karena dugaan kelelahan hampir datang dari seluruh penjuru tanah air.
Kini kabar serupa datang dari wilayah perbatasan negara RI-RDTL.
Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Sisifatuberal, Kecamatan Lamaknen Selatan jatuh pingsan saat sedang pleno rekapitulasi perolehan suara, Jumat (26/4/2019).
Anggota PPS yang diketahui bernama Maria Efiana Kolo adalah seorang guru sekolah dasar (SD) Ekin 1 ini diduga kelelahan karena kerja maraton tiga malam berturut-turut.
Efiana akhirnya dilarikan ke Puskesmas Nualain untuk mendapat perawatan intensif.
BACA JUGA : Bupati Belu Willy Lay Minta Tutor PAUD Tanamkan Nilai Patriotisme dan Nasionalisme kepada Anak-anak di Wilayah Perbatasan RI-RDTL
BACA JUGA : BPN Belu Target di 2019 Terbitkan 3.500 Sertifikat Tanah Gratis Bagi Warga di Batas RI-RDTL
BACA JUGA : Prakarsai Dua Aksi Fenomenal di Belu Batas RI-RDTL, Kapolda NTT Dapat 2 Penghargaan dari LEPRID
Ketua Panwascam Lamaknen Selatan, Vitalis Bere Mau yang dihubungi TIMOR DAILY/TIMORDAILY.COM melalui ponsel, Jumat (26/4/2019) mengatakan, kuat dugaan anggota PPS tersebut kelelahan karena kurang istirahat setelah bekerja beberapa malam berturut-turut.
“Mungkin kelelahan karena kita plenonya full. Kemarin kami dari pagi sampai pukul 19.00, tadi malam sampai pukul 22.00 lalu lanjut tadi pagi. Sekitar pukul 10.00 tadi dia jatuh pingsan di lantai,” katanya.
Menurutnya, anggota PPS tersebut jatuh pingsan saat sedang pleno. Semua yang hadir sempat panik. Sesama petugas yang ada langsung menggotong korban dan membawanya ke Puskesmas Nualain untuk dirawat.
“Saya belum tahu apakah yang bersangkutan sudah sadar atau belum sampai saat ini,” ungkapnya.
Dikatakannya, sampai saat ini ada tiga orang PPS yang dirawat di Puskesmas Nualain.
“Ketua PPS Desa Sisi juga sementara sakit, tadi malam ada satu ibu PPS juga dirawat di puskesmas Nualain dan yang terakhir tadi ini,” pungka Vitalis.
Korban Meninggal Dunia 225 orang
Dikutip dari Newsdetik.com, Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia kembali bertambah. Kini jumlah petugas KPPS yang meninggal berjumlah 225 orang.
“Bertambah, jumlah anggota wafat sebanyak 225 dan sakit 1.470,” ujar komisioner KPU Viryan Aziz kepada wartawan, Kamis (25/4/2019).
Data yang dihimpun hingga petang ini, total petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit berjumlah 1.695 orang.
“Total tertimpa musibah sebanyak 1.695 orang. Ini data per pukul 18.00 WIB,” ujar Viryan.
Jumlah anggota KPPS yang meninggal dunia ini bertambah 81 orang. Sedangkan jumlah anggota KPPS yang sakit bertambah 587 orang sejak pendataan pada Rabu (25/4) petang.
Terkait hal ini, KPU sudah berkoordinasi dengan Kemenkeu untuk memberikan dana santunan bagi keluarga korban petugas KPPS yang meninggal.
KPU mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu besaran santunan dari Kemenkeu.
“Untuk admin pembayaran, KPU masih menunggu penetapan Standar Biaya Masukan Lainnya (SBML) oleh Menkeu,” ujar Sekjen KPU Arif Rahman Hakim saat dihubungi, Kamis (25/4).
“Pemberian santunan bagi penyelenggara pemilu di badan ad hoc KPU (PPK, PPS, dan KPPS) yang meninggal atau sakit prinsipnya sudah disetujui,” sambungnya.
Arif mengatakan nantinya pembayaran dana santunan akan diberikan dari optimalisasi anggaran KPU. Dia menyebut Kemenkeu berjanji santunan tersebut akan diberikan pekan ini. (TIMORDAILY.COM/TIMOR DAILY)
Editor : Fredrikus R. Bau
”