News  

Mahasiswa STISIP Fajar Timur Atambua Berbagi Kasih di Panti Asuhan Susteran Alma

Mahasiswa STISIP Fajar Timur Atambua Berbagi Kasih di Panti Asuhan Susteran Alma
Nampak dalam Foto, Mahasiswa /i STISIP FTA bersama dengan Anak Panti Asuhan Susteran Alma Bhakti Luhur dalam kegiatan itu. Selasa (14/12/2021 ) Foto : Frengky Bere untuk TIMORDAILYNEWS.COM.

TIMORDAILYNEWS.COM, ATAMBUA – Sejumlah Mahasiswa dari perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Fajar Timur Atambua (FTA), Perbatasan RI – RDTL lakukan kunjungan dan berbagi kasih di panti asuhan Susteran Alma, Kelurahan Tulamalae Kecamatan Atambua Barat Kabupaten Belu, Selasa ( 14/12/2021).

Frangky L. Bere Dosen pendamping dalam kunjungan kasih tersebut, kepada media ini mengatakan bahwa, tujuan kegiatan itu sebagai wujud konkrit dalam menyambut kelahiran sang juru selamat yakni kesediaan berbagi kasih ( cinta ) dengan sesama terutama dengan yang berkebutuhan khusus.

“Dasar pikirannya itu, meliputi dua hal yanki pertama : UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional. Di mana Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” sebutĀ  Frangky.

Lanjutnya, Kegiatan ini berlangsung pada sore hari dan diisi dengan berbagai atraksi baik dari mahasiswa /i maupun dari adik – adik serta pengasuh panti asuhan tersebut.

“Kegiatannya itu, meliputi doa bersama, stand up comedy , pembacaan puisi, sering pengalaman, nyanyi bersama, serta tari – tarian dan kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan sembako oleh mahasiswa/ i STISIP serta dititup dengan doa oleh salah satu suster.

Dikatakanya, kegiatan ini sesuai dengan misi STISIP Fajar Timur Atambua yakni melaksanakan tri dharma Perguruan Tinggi (dharma pengabdian kepada masyarakat).

“Selain itu, kegiatan itu juga sebagai gerakan penguatan pendidikan karakter sebagai fondasi dan roh utama Pendidikan Tinggi dengan memperhatikan olah hati (etik dan spiritual), olah rasa (estetik), dan juga olah raga (kinestetik).

Kesemuanya ini dilaksanakan dengan berbasis pada pengembangan budaya Merdeka Belajar, sehingga para mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar di luar ruangan dan langsung bersentuhan dengan masyarakat terutama yang berkebutuhan khusus,” tutupnya. (ito/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *