TIMORDAILY.COM,MALAKA – Proses pembangunan jalan alternatif sebagai akses penghubung ekonomi masyarakat Kabupaten Malaka dengan Kota Kupang direncanakan segera dikerjakan dalam pekan ini. Jumat (9/4/2021).
Karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat bersama Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malaka melalui Bidang Bina Marga, melakukan survei lokasi jalur akses di Daerah Aliran Sungai (DAS) Benenai.
“Jika ada bencana, tugas PU melalui Bina Marga itu adalah buka akses jalan, jika akses jalan sudah ada maka ekonomi masyarakat mulai normal,”jelas Lorens Haba.
“Survei lokasi hari ini dilakukan untuk rencana cepat pembangunan jalur alternatif sebagai penghubung untuk semetara waktu,”kata Kabid Bina Marga.
Setelah survei ke lokasi (DAS) Benenai. Selanjutnya kita laporkan kepada pimpinan terkait hasil survei lokasi, selanjutnya akan dikerjakan sesuai petunjuk.
Benny Candradinata, Aggota DPRD Kabupaten kepada TIMOR DAILY menjelaskan,jalur alternatif sangat penting.
Selain untuk mengantar logistik ke wilayah korban banjir di Kecamatan Malaka Barat, masyarakat juga bisa gunakan jalur alternatif ini untuk sementara waktu.
“Jika menanti jembatan Benenai kembali dinormalkan, yah tidak bisa, karena ekonomi masyarakat akan bermasalah,”kata Benny.
Sementara Hendry Melky Simu menegaskan, jalur alternatif harus segera dibuka, masyrakat di Malaka Barat membutuhkan logistik.
“Warga selain korban bencana juga membutukan belanja rumah tangga di pusat kota Malaka Betun,”kata Hendry Melky simu dalam diskusi singkat itu.
Karena itu, Melky Simu menghimbau, mari kita bekerja sama yang baik untuk rakyat Malaka.
“Saat ini,rakyat kita membutuhkan jalan alternatif, setelah kondisi jembatan Benenai tidak bisa digunakan untuk saat ini,”jelas Melky Simu.
Pasalnya, setelah dua siklon tropis tercipta dalam sepekan di Indonesia menimbulkan curah hujan tinggi melandai wilayah NTT. hingga menyebabkan banjir bandang melandai Kabupaten Malaka.
Akibatnya jembatan Benenai yang terletak di Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu berubah bentuk alias miring diterjangan banjir. (via/TIMORDAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)
Editor: Oktavianus Seldy
