TIMORDAILYNEWS.COM, MALAKA – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Malaka pada tahun ini lebih fokus pada dua bidang yakni bidang perikanan dan bidang peternakan.
Pasalnya, tahun ini kegiatan yang mendapat dukungan dari masyarakat itu ada pada Perikanan dan peternakan.
Ada beberapa bantuan yang sudah diberikan kepada masyarakat yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) berupa kapal dan juga alat tangkap ikan.
Sementara itu potensi yang bagus untuk perikanan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat atau dilihat dominan itu seperti perikanan tangkap.
Sehingga masyarakat difasilitasi dengan alat tangkap yang sudah ada untuk mencari ikan di laut. Selain itu untuk Perikanan budidaya di Kabupaten Malaka sendiri seperti tambak-tambak yang sementara diolah.
“Memang beberapa waktu lalu ada beberapa tambak yang rusak akibat badai siklon tropis Seroja tetapi sementara ini sedang dalam proses perbaikan,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Malaka, Rofinus Seran Bria saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (2/8/2021).
Lanjut Mantan Kepala Dinas Sosial itu, dalam proses perbaikan itu pihaknya sangat terbantu dengan eksavator yang didapatkan dari kementerian kelautan.
Dikatakannya lagi bahwa ada informasi yang beredar bahwa ada pungutan sebesar Rp. 350.000/jam itu memang benar tetapi perlu untuk diketahui bersama bahwa eksavator itu diberikan langsung kepada kelompok dan itu merupakan aset kelompok jadi urusannya dengan kelompok bukan dengan dinas.
“Karena operasional ada pada kelompok maka ada sejumlah uang yang digunakan untuk biaya operasional kelompok. Kalau dengan dinas tentu ada anggarannya, tetapi itu urusannya dengan kelompok maka dinas tidak bisa menganggarkan dana untuk itu,”jelasnya.
Sementara itu terkait dengan Peternakan dirinya mengatakan dinas akan mengupayakan untuk mengoptimalkan semua potensi yang ada dengan anggaran yang ada.
Lanjut Rofinus, anggaran yang dimiliki sangat terbatas sementara harus dibagikan pada tiga urusan besar disini yakni Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan sehingga anggaran tersebut dibagi-bagi.
“Karena itu untuk peternakan sendiri kita lebih fokuskan pada upaya pencegahan penyakitnya kalau untuk produksi kita masih pada tahap pembinaan.
“Karena kalau kita operasikan ke yang lain itu anggarannya tidak cukup,” ungkapnya.
Ia menjelaskan sebenarnya Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan dapat mengakses dana dari pusat namun terdapat kendala yang berkaitan dengan nomenklatur peternakan yang tidak muncul di dinas.
“Ketika kita mengisi menu-menu yang ada di E-proposal itu kalau tidak muncul nama dinas itu maka untuk maju ke tahap berikutnya sudah tidak bisa lagi sehingga kita kendalanya disitu,”ujarnya.
Tetapi ia melanjutkan pihaknya sudah berupaya sehingga nomenklatur itu bisa muncul dalam perubahan itu nomenklatur nantinya. (onz/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)
Editor : Marselino