TIMORDAILYNEWS.COM, ALOR- Pekerjaan jalan provinsi di ruas Watutuku-Mataraben di Kabupaten Alor, Provinsi NTT dibahas serius oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT menyusul adanya laporan masyarakat.
Dalam rapat itu baik pada tingkat komisi dan Badan Anggaran dengan pihak terkait dilihat ada upaya perbaikan dari pihak swasta.
Upaya perbaikan yang dilakukan diberikan apresiasi, dan masyarakat diminta berikan dukungan agar pihak swasta kerja dengan nyaman dan menjaga kualitas dalam kelanjutan pekerjaan.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Provinsi NTT dari Dapil VII NTT, Gabriel Beri Bina kepada Wartawan di Kalabahi, Sabtu (28/08/2021) berkaitan dengan laporan masyarakat tentang pelaksanaan pekerjaan provinsi di Wolwal di ruas jalan Watatuku-Mataraben.
Gabriel menjelaskan, untuk pekerjaan jalan provinsi di Kabupaten Alor tahap satu telah selesai, dan sekarang dilanjutkan untuk tahap 2 dengan besaran anggaran Rp 34 Miliar.
Terkait dengan pembangunan jalan tersebut , Ketua Fraksi Partai Gerindra ini menjelaskan, tugas DPRD bersama pemerintah yakni membahas postur APBD yang menghasilkan pendapatan kemudian pembiayaan dan distribusi dalam belanja, memikirkan sumber pendapatan, dan tentu ini menjadi beban karena ada resiko. Setelah menjalankan fungsi anggaran, juga melekat fungsi pengawasan agar bisa gunakan anggaran dengan baik, tepat sasaran, tepat waktu, supaya bisa digunakan anggaran dengan baik.
Dalam fungsi pengawasan, ini tandas mantan Wakil Ketua DPRD NTT ini, ada partisipasi media dan partisipasi masyarakat. Ini merupakan bagian, dalam kerangka konstruktif, maka akan menghasilkan pembangunan di wilayah.
Selanjutnya, terang Gabriel, kita tdak lupakan bahwa mitra pemerintah dalam pelaksanaan pekerjaan adalah pihak swasta. Sehingga dirinya melihat kritik terhadap pekerjaan yang diajukan bukan mengecilkan peran swasta, dan memamg mereka (swasta) dibutuhkan.
Sehingga terkait dengan laporan masyarakat, ungkap Gabriel, telah dibahas serius ditingkat komisi yang membidangi di DPRD NTT, hingga tingkat Banggar dirinya kembali mempertanyakan ini dengan pihak terkait.
Dalam pembahasan itu, kata Gabriel, yang dirinya lihat ada upaya pihak swasta untuk melakukan perbaikan, dan ini patut diberikan apresiasi kepada pihak swasta.
“Masyarakat membantu ketika kita butuh info dengan cepat. Tentu informasi yamg ada kita pastikan obyektif. Setelah saya pantau laporan masyarakat masalah ini dibahas secara serius di DPRD, di Komisi bahas serius, dan dalam rapat banggar juga serius saya tanyakan dengan pihak terkait. Kemudian Saya lihat ada upaya swasta untuk perbaikan, dan kita berikan apresiasi juga pihak swasta. Dan Siapapun yg bekerja saya terimakasih kepada kontraktor yang kerja, tetap semangat dan buka hati untuk Alor. Ada kerusakan perbaiki, demikian juga pihak-pihak yang lakukan pengawasan seperti PPK, Inspektorat jalankan tugas dengan proposional dan obyektif supaya masyarakat puas dengan penyelenggaraan kerja pemerintah daerah,” ungkap Gabriel.
Gabriel melanjutkan, bagi pihak swasta, teruslah bekerja dengan sebaik mungkin, dan apabila ada kritik terima dengan positif agar dapat menjaga kualitas pejerjaan.
Pelaksanaan proyek ini, tambah Gabriel, masih dalam masa pekerjaan, dan terlebih dari masih dalam masa berhutang, dan kita mau hasil yang baik untuk masyarakat Wolwal dan seluruh masya Alor, untuk berikan dukungan kepada pihak swasta.apabila mereka lakukan perbaikan beri dukungan, dan ada kelanjutan pekerjaan, berikan dukungan agar mereka kerja dengan nyaman dan baik.
Pekerjaan Dinilai Berkualitas Dan Membantu Masyarakat
Pekerjaan jalan Provinsi yang melintasi wilayah Wolwal di ruas jalan Watatuku-Mataraben di Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Provinsi NTT dinilai berkualitas dan sangat membantu kelancaran aktivitas masyarakat dari segi pelayanan transportasi.
Jalan yang dibangun hotmix tersebut merupakan penantian masyarakat kurang lebih 8 tahun, akhirnya dapat dinikmati.
Pengakuan atau apresiasi ininjuga disampaikan seorang tokoh masyarakat desa Wolwal Barat, Iskandar Mabikafola kepada Media di Alor dari desanya melalui telepon selular, pada Kamis 26 Agustus 2021. Iskandar adalah mantan Kepala Desa Wolwal Barat dan saat ini adalah Anggota DPRD Alor dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Iskandar mengungkapkan, apresiasinya terhadap Pemerintah dan PT. Karya Baru Calista yang telah mengerjakan pekerjaan jalan di wilayahnya itu.
pengamatannya, tandas Iskandar, kualitas pekerjaannya selaku pengguna jalan tersebut sangat baik, dan bahkan dirinya menilai pekerjaan diwilayahnya itu untuk status jalan provinsi dibandingkan dengan yang lain sangat memadai.
“Jadi om…kalau pengamatan saya, kalau kita bicara soal kualitas, tidak perlu diragukan. Jalan ini sangat baik, bahkan jalan ini lebih bagus kalau kita bandingkan dengan jalan provinsi lainnya yang ada di kabupaten Alor,” ujar Iskandar Mabikafola.
Menurut anggota DPRD Alor Dapil 2 itu, pekerjaan jalan ini merupakan jawaban atau harapan dirinya dan masyarakat untuk dapat memperbaiki jalan yang rusak sebelumnya. Akhirnya dalam masa penantian 8 tahun penantian mereka dapat menikmati infrastruktur jalan hotmix.
Menurut Iskandar, kondisi jalan yang baik ini sangat membantu masyarakat untuk pelayanan transportasi. Masyarakat dapat dengan mudah membawa hasilnya untuk mengakses ke pasar maupun untuk kepentingan lainnya.
Kendati demikian, Iskandar menegaskan, pekerjaan jalan tersebut patut mendapat pengawasan termasuk masyarakat, sehingga jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pekerjaan bisa menyampaikan kepada Pemerintah dan perusahaan yang mengerjakan sesuai mekanisme yang ada untuk memperbaikinya.
Berkaitan dengan informasi pekerjaan ruas jalan tersebut, Iskandar menambahkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, pekerjaan ruas jalan Provinsi Watatuku-Mataraben dikerjakan dua tahap. Tahap pertama itu sudah selesai dengan menelan anggaran sebesar Rp 7 Miliar lebih. Sedangkan untuk tahap II, dimulai akhir bulan September 2021 pekerjaannya dilanjutkan sampai titik akhir Mataraben dengan besarnya dana sebanyak Rp37 Miliar lebih.
“Jadi intinya mereka kerja ini kita ada lihat, sekarang mereka lagi perbaiki bahu jalan kiri kanan dengan cor jadi kita lihat kualitas sudah sangat memadai,” kata Iskandar, sambil menambahkan beberapa waktu lalu ketika pekerjaan masih berjalan, dirinya ingin menemui pihak perusahaan dan konsultan pengawas untuk melanjutkan aspirasi masyarakat yang ia rampung. Walau niatnya tidak tercapai, tetapi baginya hasil pekerjaan itu sudah bagus sesuai keinginan.
“Tetapi terlepas dari itu semua, saya juga berpesan, baik kepada pemerintah, pihak perusahaan maupun masyarakat. Bila ada pembangunan infrastruktur di kemudian hari nanti, agar bisa ada kerjasama yang baik dengan semua pemangku kepentingan di desa. Sebab, meski dari sisi teknis adalah kewenangan pemerintah dan perusahaan, tetapi dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, perlu ada komunikasi elemen masyarakat berkaitan dengan titik-titik pekerjasn yang ada,” harap Iskandar.(tim/osm/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)