Pendeta Merry Kolimon Minta Serius Tangani Masalah Human Trafficking, Begini Reaksi Golkar NTT

Foto Bersama-Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono foto bersama Ketua Sinode GMIT, Pendeta Merry Kolimon, Kamis (7/3/2019)

TIMORDAILY.COM, KUPANG – Ketua Sinode GMIT, Pendeta Dr. Merry Kolimon meminta Partai Golkar untuk serius menangani masalah-masalah terkait perdagangan manusia (human trafficking) di Provinsi NTT.
Permintaan ini disampaikan saat menerima kunjungan Mantan Ketua DPR RI yang juga Ketua Dewan Pakar DPP Parti Golkar, Agung Laksono bersama rombongannya di Kantor Sinode GMIT, Kamis (7/3/2019).
Menurut Pendeta Merry, Partai Golkar sebagai parpol pertama di NTT bahkan di Indonesia yang membuat satgas anti human trafficking mengalami sendiri berhadapan dengan mafia perdagangan orang.
Dikatakannya, penanganan masalah human trafficking memang tidak bisa dibebankan kepada satu pihak saja tapi menjadi tanggungjawab setiap elemen.
“Masalah ini butuh kerjasama lintas sektor dan kelompok antara lain pemda sampai tingkat RT RW, DPRD, tokoh agama, kampus, LSM,” ujarnya.
Menanggapi permintaan ini, Ketua Harian DPD PG NTT, Mohamad Ansor yang juga anggota  DPRD Provinsi NTT yang membidangi isu ini memastikan perubahan regulasi sedang dilakukan untuk merespon berbagai tuntutan dan agenda kerja pemda prop NTT terkait kebijakan ketenagakerjaan untuk melawan praktek perdagangan manusia di NTT.
Partai Golkar dan GMIT punya komitmen yang sama untuk menjaga dan memastikan ruang publik sosial politik di NTT dan Indonesia harus berdasar dan bersumber dari nilai-nilai Pancasila.
Menurut Ansor, Pancasila Rumah Kita sebagai dasar, tujuan dan kemudi dalam semua proses dan dimensi kehidupan bernegara, berbangsa dan di tengah masyarakat.
Selain meminta perhatian terhadap masalah human trafficking, Pendeta Dr. Merry Kolimon juga menegaskan sikap GMIT yang memandang politik sebagai medan pengabdian mulia bagi banyak orang.
Pegangan dan nilai bersama dalam kehidupan sosial politik tercermin dalam Pancasila.
Partai Golkar konsisten menjaga nilai Pancasila sehingga mendapat dukungan mayoritas dan menjadi pemenang di NTT.
Selama ini persepsi bahwa politik kotor karena pelaku dan praktek politik selama ini jauh dari hakekat politik.
Pendeta Merry meminta partai politik khususnya Golkar harus mampu menghadirkan praktek politik yang benar dan politisi yang mampu bekerja tulus bagi rakyat.
“Kalau Partai Golkar berhasil lakukan ini dukungan mayoritas rakyat NTT niscaya bisa didapatkan,” ujarnya.
Pendeta Merry juga berpesan Partai Golkar harus mampu mempersatukan berbagai aneka perbedaan yang terjadi di tengah masyarakat.
Perpecahan akibat politik yang makin meningkat pasca pilkada DKI perlu dimediasi oleh parpol sehingga kehidupan masyarakat kembali damai dan tenang dalam bekerja sehari hari.
Partai Golkar dengan pengalaman politiknya selama ini punya kemampuan merajut kembali dan jadi jembatan berbagai kutub politik yang terpisah.
Residu politik yang dikhawatirkan selalu terjadi setelah kompetisi politik bisa dikelola dan dibenahi oleh para pemimpin dan politisi dari Partai Golkar.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Rene Manembu Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Felix Pullu Ketua Dewan Pertimbangan DPD PG Provinsi NTT dan Allain Niti Susanto Bendahara DPG PG Provinsi NTT yang juga Ketua DPK KOSGORO Provinsi NTT.
Untuk ketahui, agenda Agung Laksono di NTT selain di menemui pimpinan GMIT, juga akan melanjutkan perjalanan ke Sumba dan akan kembali ke Kupang untuk melakukan pelantikan KOSGORO NTT pada jumat 8 Maret 2019. (roy/TD)
BACA JUGA :  Agung Laksono Temui Ketua GMIT di Kupang dan Ungkap Alasan Golkar Dukung Jokowi
Editor : Fredrikus R. Bau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *