KUPANG, TIMORDAILY.COM – Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NT, Joaz Bily Oemboe Wanda, SP mengatakan upaya perbanyakan benih jagung varietas Lamuru yang berkualitas dapat memenuhi kebutuhan petani di masa mendatang sekaligus mendukung ketahanan pangan NTT.
Hal itu dikatakan Oemboe Wanda di Kupang, ketika melakukan kunjungan kerja ke Balai Benih Induk (BBI) Tarus, 25 Oktober pekan lalu untuk melihat secara langsung perkembangan perbanyakan benih jagung varietas Lamuru.
Dalam kunjungan tersebut, Oemboe Wanda meninjau hasil panen jagung yang ditanam di lahan seluas 2 Ha. Jagung komposit varietas Lamuru ini menunjukkan hasil yang memuaskan dengan tongkol besar, yang menjanjikan produksi jagung berkualitas bagi petani di NTT.
“Kegiatan ini tidak berhenti disini, ini merupakan langkah awal menuju kemandirian benih dan pangan di NTT. Kita berharap benih yang dihasilkan bisa berkualitas tinggi dan membantu petani meningkatkan produktivitas jagung, ungkapnya. Sebagai penutup, beliau menegaskan kembali bahwa Kita semua berperan dalam mendukung ketahanan pangan dan pentingnya kerja sama seluruh pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan di NTT,” kata Oemboe Wanda dalam rilisnya yang diterima media ini.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT juga mengapresiasi kinerja tim Balai Benih yang telah bekerja keras dalam proses perbanyakan benih ini.
“Saya berterima kasih kepada Pak Yuven dan seluruh tim di Balai Benih Induk Tarus. Mereka telah memberikan waktu, tenaga dan dedikasi untuk menyiapkan benih jagung yang berkualitas. Hasil yang kita lihat hari ini merupakan bukti bahwa kerja keras mereka menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi para petani kita,” ujarnya.
Tongkol Besar, Untung Besar
Panen jagung kali ini ditandai dengan proses penjemuran setelah beberapa waktu lalu jagung berhasil dipanen. Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT juga turut menyoroti hasil jagung dengan ukuran tongkol yang besar, yang tentunya menguntungkan para petani. “Tongkol besar, untung besar,” ucap beliau sambil tersenyum, seraya berharap agar hasil panen ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi petani NTT.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala UPTD Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Semuel Frenclin Keffi, SP.,M.Sc; Kepala Seksi Produksi Benih Tanaman Pangan, Bonevasius Tober, STP.MM; dan staf Penguji Coba Perbibitan dan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Jemison K. R. B. Lifere, SP; serta seluruh staf Balai Benih Induk Tarus yang berperan aktif dalam setiap proses perbanyakan benih ini. “Tuhan memberkati usaha kita semua, semoga benih yang dihasilkan ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi petani di NTT,” tambahnya.
Prinsip ‘6 Tepat’ dan Kontribusi untuk PAD
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT menegaskan bahwa kegiatan perbanyakan benih ini merupakan salah satu upaya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT dalam meningkatkan ketahanan pangan di NTT. “Dengan prinsip ‘6 Tepat’ : tepat komoditi, tepat lokasi, tepat jenis, tepat mutu, tepat harga, dan tepat waktu, kami berharap benih yang dihasilkan ini dapat mendukung program kemandirian benih serta berkontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi NTT,” jelasnya. Upaya yang dilakukan oleh tim BBI Tarus ini merupakan bagian dari langkah nyata pemerintah provinsi dalam memastikan tersedianya benih unggul bagi para petani, sehingga produksi jagung di NTT dapat terus meningkat, lanjut beliau.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT juga memberikan apresiasi khusus kepada Kepala Seksi Produksi Benih Tanaman Pangan yang akan memasuki masa purnatugas pada tanggal 1 November mendatang. “Kami sangat menghargai dedikasi dan kontribusi Pak Bone selama bertugas. Meskipun beliau akan segera purnatugas, namun karya dan jejaknya di bidang perbenihan akan terus dirasakan manfaatnya oleh petani-petani di NTT,” ujar beliau. Selain itu, beliau juga memberikan apresiasi kepada Kepala UPTD Perbenihan, serta pengawas benih tanaman, Ir. Anthoneta magdalena yang telah melakukan pengawasan ketat untuk memastikan proses sertifikasi berjalan dengan baik.
//hermen