Sedih, Mesin Tempel Bantuan Kementerian Perikanan Untuk Nelayan Di Alor “Tertangkap Tangan” Dijual
TIMORDAILYNEWS- Sungguh sedih dan memprihatinkan memang, perhatian pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat dengan memberikan bantuan ternyata disalahgunakan oleh oknum masyarakat.
Seperti bantuan mesin tempel dari Kementerian Perikanan dan Kelautan RI untuk mendukung usaha nelayan masyarakat yang disalahgunakan oleh oknum nelayan di Wilayah Labuan Bajo, Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor.
Oknum nelayan tersebut melakukan tindakan di luar aturan, yakni bukannya bantuan mesin tempel yang diterima dimanfaatkan, namun malah menjual bantuan yang diterima tersebut.
Terkait dengan masalah ini, Salah seorang pejabat di Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Alor , Idham Ahmad yang dikonfirmasi Wartawan pada Minggu (25/02/2024) di Kalabahi membenarkan ada oknum nelayan di wilayah Labuan Bajo yang mendapat bantuan mesin tempel dari Kementerian Perikanan, kemudian menjual lagi bantuan itu.
Bantuan itu merupakan Pokir dari Ibu Yuli Laiskodat. Kemarin untuk mesin tempel ada sebanyak 6 unit yang dibagikan kepada nelayan di wilayah itu. Dari 6 ini sebanyak 2 unit mesin ini yang dijual, jelas Idham.
Idham menyebutkan, mesin bantuan yang dijual itu adalah mesin jenis Johnson dengan kapasitas 15 PK. Mesin ini kalau harga dipasaran sekitar Rp35 juta, namun kedua oknum tersebut menjualnya dengan harga Rp17 juta.
“Untung kami dapat informasi langsung bergerak cepat. Mesin yang telah dijual kita sudah amankan di Kantor DKP, demikian pula uang yang sudah diterima telah dikembalikan. Kalau kita terlambat, maka mesin tersebut dijadwalkan akan berada di bawah ke Kupang,” tandas Idham.
Idham mengatakan, masalah ini oleh Kepala Dinas DKP sangat marah besar, karena apa yang dilakukan oleh oknum nelayan tersebut tentu membuat kecewa banyak pihak.
“Saya bertanya mengapa dijual mesin bantuan itu. Katanya mau bayar utang. Kalau mau bayar utang mengapa tidak usaha melaut dengan sarana bantuan yang telah diberikan itu,” ungkap Idham dengan nada kecewa.(oktomanehat).***