TIMORDAILYNEWSCOM – Puluhan Warga Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu, Provinsi NTT bikin heboh.
Pululan warga desa ini mengepung kantor polisi Polsek Tasifeto Barat pada Selasa 25 Juli 2025.
Pantauan media terlihat puluhan warga desa itu datang dan mengepung kantor polisi seakan ada masalah pembunuhan yang terjadi di wilayah Desa Bakustulama.
Ternyata setelah dilakukan pengecekan, ratusan warga desa itu datang dan ingin menyampaikan informasi bahwa mereka akan menyegel Kantor Desa Bakustulama.
Salah satu Warga Desa Bakustulama, Lambertus Bauk, menyampaikan tujuan datang ke kantor polisi guna menginformasikan adanya masalah pemotongan tunjangan aparat desa setempat.
“Tujuan kami datang ke kantor polisi ini untuk mengingatkan pihak keamanan kalau kami akan segel Kantor Desa Bakustulama, alasannya kepala desa atau PJs saat ini menjalankan tugas tidak profesional,” ungkap lamber saat ditanya polisi.
Lambertus menjelaskan PJs Kepala Desa Bakustulama dianggap tidak profesional karena tunjangan untuk aparat desa dipangkas tanpa adanya alasan.
Mestinya, kata Lambertus, tunjangan untuk aparat yang akan dipangkas itu harus disampaikan secara mufakat.
“Ini sama sekali tidak, tiba-tiba semua tunjangan itu dikirimkan lewat masing-masing rekening dan ternyata dipangkas begitu besar,” tandasnya.
Warga Desa lainnya, Melki Esa yang merupakan salah satu perangkat desa sebagai RT, mengatakan Tunjungan yang harusnya dapat mereka terima setiap orang Rp 300.000 per bulan.
Maka selama kurang lebih 7 bulan yang harus mereka dapat 2.100.000.00. Tetapi karena dipangkas per orang Rp 100.000.
“Ini coba kita hitung dari 11 dusun yang ada di Desa Bakustulama dan dusun masing-masing ada 4 RT, dan juga RW.coba kali sudah selama 7 bulan. Sudah berapa juta yang dipangkas? Dan yang paling aneh itu semua kepala dusun terima utuh kami saja yang di pangkas,” ungkapnya kesal.
Oleh karena itu, tegas Melki Esa, dalam waktu dekat kantor desa Bakustulama akan disegel hingga persoalan ini selesai baru di buka lagi.
PJs Kepala Desa Bakustulama, Richardus Kasa yang dikonfirmasi media ini via telefon membenarkan betul adanya pemotongan namun itu semua sesuai prosedur yang ada.
Ditanya bagaimana dengan ketidakpuasan perangkat yang tunjangannya tidak sesuai, jawab Richardus akan disampaikan nanti sebab dirinya masih berurusan di kantor dinas PMD.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait informasi yang akan disampaikan, Richardus tidak menjawab.
Kapolsek Tasifeto Barat IPDA Sam Ihim yang dikonfirmasi mengenai penyegelan kantor desa oleh sejumlah perangkat desa, mengatakan, pihaknya akan memediasi dengan pemerintah desa dan semua perangkat desa yang merasa dirugikan.
IPDA Sam mengaku sudah berkomunikasi dengan camat untuk dimediasi akan berlangsung pada hari kamis mendatang. ***