TIMORDAILYNEWS.COM – Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kabupaten Belu menggelar acara Halal bi Halal untuk menyambung silaturahim di Gedung Wanita Betelalenok Atambua, Sabtu (27/05/2023).
Hadir pada kesempatan itu, Bupati Belu, dokter Agus Taolin dan Sekda Belu, Johanes Andes Prihatin, SE, M.Si dan tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan itu, Ketua DPD IKM Kabupaten Belu, Ashari menyampaikan atas nama keluarga besar IKM menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemerintah Kabupaten Belu kepada warga minang di wilayah perbatasan RI-RDTL.
“Terima kasih kepada Bupati Belu atas semua perhatian dan bantuan kepada kami sehingga kegiatan halal bi halal ini berjalan aman dan lancar. Semoga kita tetap menjadi saudara dalam membangun Kabupaten Belu menuju masyarakat Belu yang sehat Berkarakter dan Kompetitif,” ucap Ashari.
Tema yang diusung ” Nan Jauah menjadi dakek Nan dakek Menjadi Dunsanak” yang diterjemahkan menjadi “Yang jauh menjadi dekat yang dekat menjadi saudara,” sebagai spirit untuk terus membangkitkan semangat dan rasa persaudaraan sebagai sesama orang Belu.
“Sekali lagi terima kasih kepada Bapak Bupati Belu dan Bapak Sekda Belu yang sudah hadir bersama kami pada malam hari ini. Halal bi halal ini dapat mengumpulkan kita semua untuk saling bermaaf-maafan. Semoga kita terus kompak dan menjaga silaturahmi,” ungkap Ashari.
Ashari mengajak Keluarga Besar IKM untuk sama-sama bersemangat gotong royong membangun kemajuan Kabupaten Belu. Saat ini IKM telah menjadi bagian dari masyarakat Belu, Untuk itu kami berusaha untuk terus menjalin silaturahmi.
“IKM selain ikut bersinergi juga mengikuti aturan, adat, tradisi dan budaya setempat dimanapun berada sesuai dengan pepatah minang, Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Mari kita saling support untuk menjaga kondisi nyaman dan tidak terpecah belah,” harapnya.
Bupati Belu dokter Agus Taolin dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Ikatan Keluarga Minang yang sudah membantu masyarakat Kabupaten Belu dalam pengembangan perekonomian dengan melalui UMKM.
“Kabupaten Belu ini di huni oleh berbagai etnis dan komunitas, dan kita merasa nyaman, tentram, adem, ayem dan semuanya merasa sebagai satu keluarga,” ungkap Bupati Belu
Lanjut Bupati Belu, setiap kali pertemuan dengan keluarga Minang, Jawa, Lamongan dan Sulawesi, kita semua merasa seperti satu keluarga. Suasana tersebut sejalan dengan spirit yang disampaikan dalam Tema “Nan Jauah Menjadi Dakek Nan Dakek Menjadi Dunsanak. Artinya warga perantau Minang di Belu benar-benar merasa seperti berada dikampung halamannya Minangkabau.
“Setelah sebulan penuh umat muslim berpuasa, bulan Syawal bulan yang baik ini, sebagian dari saudara-saudara kita sudah tiba di Mekah dan Madinah. Dari Kabupaten Belu kita akan melepas dalam satu dua Minggu ke depan untuk menjadi tamu Tuhan di Mekah dan Madinah. Dan sekali lagi pada bulan Syawal ini kita bertemu untuk halal bi halal, bersilaturahmi dan bertemu untuk saling bermaaf-maafan, dan kembali menjadi Fitra,” imbuh Bupati.
Ia menuturkan, keseharian warga Minang di Belu hidup bersatu dengan rukun, aman, tentram dan damai. Kita berharap Ikatan Keluarga Minang di Kabupaten Belu bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan roda ekonomi masyarakat.
“Terima kasih kepada Ikatan Keluarga Minang yang telah mempekerjakan masyarakat kurang lebih 300 orang lewat UMKM. Kondisi ini sangat membantu Pemerintah dalam mengembangkan roda perekonomian di Kabupaten Belu, sehingga bisa tumbuh cukup baik hingga 3-5 persen dan angka inflasinya bisa di tekan,” ucap Bupati Belu.
Bupati Belu juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga minang, jika ada kesalahan pemerintah dalam upaya pelayanan terhadap para pelaku UMKM. (Prokopimbelu/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)