Warga 4 Desa Butuh Air Bersih, Penjabat Bupati Malaka Hanya Datang Lalu Pulang

Rumah Warga Desa Fahiluka,Kecamatan Malaka Tengah Terendam Banjir Luapan Sungai Benenai. Jumat (2/4/2021).

TIMORDAILY.COM, MALAKA – Banjir yang merendam ratusan rumah warga di Malaka, NTT sejak Kamis (1/4/2021) sebagian mulai surut, kondisi terakhir sebagian rumah warga masih direndam banjir.

Pantauan TIMOR DAILY, Jumat (2/4/2021) sore, sebanyak 4 desa yang terdampak banjir mulai surut, khususnya di Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, NTT.

Yang paling parah adalah Desa Naimana, Fahiluka, Lawalu, dan Railor. Walau terpantau, banjir mulai surut.

Di 4 Desa itu, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian air mulai dari 30 cm hingga 1 meter.

Pemerintah Kabupaten Malaka terpantau tidak menyiapkan posko pengungsian. Sebagian warga masih enggan mengungsi dan bertahan di rumahnya masing-masing.

Jika sebelumnya yang dilanda banjir hanya di Desa Fahiluka, Desa Lawalu, Kecamatan Malaka Tengah.

Luapan Sungai Benenai itu diketahui semakin meluas ke Desa Tahak Railor dan Desa Bereliku, serta Desa Naimana.

Meski kondisi rumah tergenang banjir, warga mengaku sudah terbiasa dengan kondisi banjir dan masih bisa melakukan aktivitas di rumah.

“Sebagian besar sudah mulai surut. Hanya genangan di beberapa jalan desa,” pungkas Marsel Leki yang ditemui TIMOR DAILY di halaman kantor Desa Fahiluka, Jumat (2/4/2021) sore.

Warga membutuhkan air bersih dan logistik makanan usai banjir merendam rumah mereka sejak Jumat (2/4) pagi.

“Saat ini warga membutuhkan air bersih dan logistik karena air bersih terendam akibat banjir,” jawab Marsel dengan wajah murung.

Menurut Marsel, warga kekurangan air bersih. Banyak air memang, tapi susah untuk digunakan menanak nasi.

“Tadi kelihatan penjabat Bupati Malaka datang memantau, tetapi hanya datang lihat lalu pulang, yahh sama saja,” kata Marsel.

Senada dikeluhkan Melkianus Seran, beberapa perabot rumah yang basah terkena banjir sudah tidak bisa dipakai lagi.

Itu seperti kasur, pakaian, kulkas, selimut, dan lainnya karena terendam air yang bercampur lumpur.

“Perabot tersebut sangat sulit dibersihkan sementara air untuk membersihkannya tidak ada,” kata dia yang juga kehilangan 5 ekor ayamnya.

Ditambah lagi cuaca yang masih mendung, kami juga kesulitan untuk menjemurnya.

Melkianus Seran terpaksa membuang beberapa pakaian dan kasurnya karena sudah tidak bisa lagi dipakai akibat banjir.

“Musibah ini betul-betul berdampak terhadap kami,” ujar dia.

Ia berharap semoga tidak ada lagi banjir susulan dan saat ini masyarakat mulai membersihkan material banjir yang menempel di rumahnya.

Kemudian ia juga berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah. Semoga pemerintah bisa bantu.

“Saya berharap semoga mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Setidaknya bantuan kasur untuk alas tidur,” ucap Melkianus Seran warga Desa Fahiluka.

Penjabat Bupati Malaka, Victor Manek belum memberikan komentar terkait meluapnya Sungai Benenai itu.

Beberapa kali dihubungi via WhatsApp namun belum memberikan tanggapan terkait meluapnya Sungai Benenai. (via/TIMOR DAILY/TIMORDAILYNEWS.COM)

Editor: Oktavianus Seldy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *