Belu  

Warga Dusun Sukabilaran Minta Pemkab Belu Bangun Bronjong

Lahan pertanian masyarakat Dusun Sukabilaran Desa Fatuketi, Kabupaten Belu yang tergerus banjir

TIMORDAILYNEWS.COM – Masyarakat Dusun Sukabilaran, Desa Fatuketi meminta pemerintah Kabupaten Belu supaya membangun bronjong penahan banjir.

Pasalnya, beberapa rumah warga terancam hanyut bila banjir terus terjadi dan mengikis tanah ke arah rumah warga.

Hujan yang terjadi beberapa hari belakangan ini telah menghanyutkan lahan pertanian warga mencapai puluhan meter.  Lahan yang biasa digarap untuk menanam jagung kini sudah menjadi kali.

Kali yang sebelumnya sempit kini menjadi lebar. Bahkan bibir kali sudah mendekati rumah warga. Bila hujan terus turun dan terjadi banjir besar maka beberapa rumah warga tersebut bisa terhanyut.

Sejumlah warga, Pius Mau, Julito Martins mengungkapkan hal itu kepada anggota DPRD Kabupaten Belu, Cypri Temu dan Yohanes Djuang ketika DPRD meninjau lokasi bencana, Jumat 25 Febuari 2022. Hadir saat itu, Plt Kadis PUPR, Yasintus P. Ulu Leki dan Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD, Petrus Bone.

Mereka mengatakan, puluhan meter lahan pertanian hanyut terbawa banjir yang terjadi selama dua hari berturut-turut, Rabu-Kamis 23-24 Febuari 2022. Dampak ikutannya, kali menjadi lebar dan bibir kali sudah mendekati rumah warga.

Beberapa rumah warga yang sebelumnya masih jauh dari bibir kali, kini jaraknya tinggal dua sampai tiga meter saja.

Rumah warga yang terancam itu antara lain milik Fransiskus D Jesus, Domingus Nunes, Maria Soares, Maria da Costa, Laurindo Dos Santos, Joachim Gusmao,  Florino Dos Santos dan Vicktor Da Kosta dan Pius Mau.

Untuk menyelamatkan lahan pertanian dan rumah, warga meminta pemerintah supaya membangun bronjong penahan banjir dan juga melakukan pelurusan arus air.

Aspirasi dari masyarakat ini direspon oleh anggota DPRD Kabupaten Belu, Cypri Temu dan Yohanes Djuang. Cypri mengatakan, permasalahan yang dialami masyarakat akan disampaikan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.

Wakil Ketua DPR Belu ini menambahkan, apa yang disampaikan masyarakat saat itu merupakan masalah serius yang harus segera ditindaklanjuti pemerintah. Masalah keselamatan nyawa tidak bisa ditawar menawar sehingga ia berharap kepada pemerintah segara mengambil langkah kongkret.

“Sebagai DPRD saya berharap pemerintah segera menanggapi terkait kondisi dan keadaan yang terjadi di sana yaitu pelurusan arus sungai dan ke depannya membangun bronjong”, kata Cypri.

Lanjut Cypri, terhadap masyarakat terdampak banjir segera diberikan bantuan tanggap bencana.

Penegasan yang sama disampaikan Yohanes Djuang. Ketua Komisi III DPRD Belu ini meminta pemerintah serius menangani bencana di wilayah Fatuketi. Pasalnya, setiap tahun, masyarakat di wilayah itu selalu tertimpa bencana.

Dengan kondisi demikian, lanjut Juang, seharusnya pemerintah fokus dan melakukan tindakan kongkret penanganan bencana.

“Tiap tahun daerah itu selalu ada bencana. Jadi pemerintah harus sudah ada persiapan sebelum bencana itu datang dan cepat tanggap, terutama dinas teknis, katanya.

“Pemerintah terutama dinas teknis seperti BPBD, PUPR harus cepat tanggap. Jangan dipanggil dulu baru pergi lihat”, tegas politisi PDIP ini.

Plt.Kadis PUPR, Yasintus P. Ulu Leki saat bertemu masyarakat terdampak mengungkapkan, semua usulan akan ditampung untuk ditindaklanjuti.

Menurut Yasintus, secara teknis usulan membangun bronjong belum bisa dikerjakan dalam kondisi arus air deras. Pada prinsipnya pemerintah akan menindaklanjuti.

“Kalau dalam kondisi begini belum bisa bangun bronjong”, katanya sembari meminta masyarakat jagan menebang pohon di hutan. (pos-kupang.com/TIMORDAILYNEWS.COM/TIMOR DAILY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *